Harimau sangat ingin mendengar bunyi gong raja itu dan meminta Sang Kancil memalunya tetapi Sang Kancil menolak permintaan harimau. Sang Kancil memberi alasan yang tugasnya hanya untuk menunggu dan bukan memalu gong itu. Harimau : (sambil merayu) Tolonglah Sang Kancil. Palulah gong raja itu. Sekali pun cukuplah. Lagipun, baginda tiada di sini.
Cerita jenis ini mengenai penerangan asal-usul kejadian sesuatu sifat yang terdapat pada binatang sama ada menyentuh tentang fizikal mahupun emosi. Contohnya, mengapa Anjing bermusuh dengan Kucing, kenapa Beruang ekornya pendek, kenapa harimau berbelang dan sebagainya. iii Cerita Sambut-bersambut Cerita ini berupa rangkaian yang menerangkan Padahal cerita kancil adalah cerita bohong dan karangannya saja. “Ah, kalau begitu aku tidak mau berteman lagi dengan kura – kura” kata kerbau. Kancil tertawa girang di dalam hatinya karena berhasil membohongi kerbau. Harimau setuju dan kancil pergi. Kemudian, harimau memukul ‘gong’ itu sangat keras dan tiba-tiba kawanan lebah menyengatnya. Harimau kesal karena telah ditipu oleh kancil. Si kancil melihat madu yang berceceran di tanah langsung menyicipinya. Cerita ini mengajarkan bahwa dalam sesulit apa pun situasi yang sedang kamu hadapi, pasti ada jalan Tajuk : Sang Kancil Yang Bijaksana. Terima kasih dan salam sejahtera kepada tuan pengerusi majlis, para hakim yang arif lagi bijaksana, guru-guru yang dikasihi serta rakan-rakan sekalian. Tajuk cerita yang akan saya sampaikan pada hari ini ialah Sang Kancil Yang Bijaksana. Pada suatu hari, Sang Kancil pergi ke tepi sungai untuk menghilangkan Si Kancil sedang asyik berjalan di hutan bambu. "Ternyata enak juga jalan-jalan di hutan bambu, sejuk dan begitu damai," kata kancil dalam hati. Keasyikan berjalan membuat ia lupa jalan keluar, lalu ia mencoba jalan pintas dengan menerobos pohon-pohon bambu. Tapi yang terjadi si kancil malah terjepit diantara batang pohon bambu. "Tolong! Tolong!"Si Kancil kemudian berkata, “Aku kemari karena diperintahkan oleh Raja Hutan kita supaya menghitung jumlah buaya yang ada di sungai ini, sebab Sang Raja Hutan hendak memberikan hadiah kepada kamu dan para kawananmu semua…” Mendengar nama Raja Hutan tentu saja langsung membuat Buaya percaya dengan pembicaraan tersebut. “Baiklah, Kancil.7Tt8.