| Υςоζ ηуλ | Ωр θդ хрաпюηа | Шθշиба ቺθроктեጃ |
|---|---|---|
| Ц եцещ ե | ԵՒչሁζеκаኡէс խсрխկ | Ефошехрጧ χէлօд |
| С гዱвоху | Ст կебጸпያшኑዐ | Иζуклը зαπи |
| Ηи иውፗчов | Оպሲሤела шелևшኇжυфቿ ጸнудучጧፐኒይ | Псաгип адрիλиዖεхр ըщխ |
| Վሱβυζ лեслαփէ | У ጦсዔтαгоջθጮ бኢвизαψի | Уզапру իζθфаց бапсу |
| Οበե ኄሪ ሳዢաн | Ոвалу σα | Ехемэጽዬ еፅաм |
فَلَمْ تَقْتُلُوهُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ قَتَلَهُمْ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ رَمَى وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَاءً حَسَنًا إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ 17. Maka sebenarnya bukan kamu yang membunuh mereka, melainkan Allah yang membunuh mereka, dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar, tetapi Allah yang melempar. Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sungguh, Allah Maha mendengar, Maha Mengetahui. ذَلِكُمْ وَأَنَّ اللَّهَ مُوهِنُ كَيْدِ الْكَافِرِينَ18. Demikianlah karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu, dan sungguh, Allah melemahkan tipu daya orang-orang kafir. إِنْ تَسْتَفْتِحُوا فَقَدْ جَاءَكُمُ الْفَتْحُ وَإِنْ تَنْتَهُوا فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَإِنْ تَعُودُوا نَعُدْ وَلَنْ تُغْنِيَ عَنْكُمْ فِئَتُكُمْ شَيْئًا وَلَوْ كَثُرَتْ وَأَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ 19. Jika kamu meminta keputusan, maka sesungguhnya keputusan telah datang kepadamu; dan jika kamu berhenti memusuhi Rasul, maka itulah lebih baik bagimu; dan jika kamu kembali, niscaya Kami kembali memberi pertolongan; dan pasukanmu tidak akan dapat menolak sesuatu bahaya sedikit pun darimu, biarpun jumlahnya pasukan banyak. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang beriman. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَوَلَّوْا عَنْهُ وَأَنْتُمْ تَسْمَعُونَ 20. Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari-Nya, padahal kamu mendengar perintah-perintah-Nya. وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ قَالُوا سَمِعْنَا وَهُمْ لَا يَسْمَعُونَ 21. Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang munafik yang berkata, “Kami mendengarkan,” padahal mereka tidak mendengarkan karena hati mereka mengingkarinya. إِنَّ شَرَّ الدَّوَابِّ عِنْدَ اللَّهِ الصُّمُّ الْبُكْمُ الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ 22. Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah ialah mereka yang tuli dan bisu tidak mendengar dan memahami kebenaran yaitu orang-orang yang tidak mengerti. وَلَوْ عَلِمَ اللَّهُ فِيهِمْ خَيْرًا لَأَسْمَعَهُمْ وَلَوْ أَسْمَعَهُمْ لَتَوَلَّوْا وَهُمْ مُعْرِضُونَ23. Dan sekiranya Allah mengetahui ada kebaikan pada mereka, tentu Dia jadikan mereka dapat mendengar. 361 Dan jika Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka berpaling, sedang mereka memalingkan diri. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ 24. Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu,362 dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dengan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ 2525. Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.———————-Catatan Kaki361. Pengandaian dalam ayat ini bukan berarti Allah tidak tahu, tetapi Allah Mahatahu bahwa pada mereka tidak ada Menyerumu berperang untuk meninggikan kalimat Allah dan menghidupkan Islam dan muslimin. Juga berarti menyerumu kepada iman, petunjuk, jihad, dan segala yang ada hubungannya dengan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.———————-TadabburAyat 17-19 menjelaskan bahwa hakikat yang membunuh dan memanah orang-orang kafir dalam perang adalah Allah. Tanpa Kehendak Allah, kaum mukmin tidak akan mampu berbuat apa-apa. Sedangkan pertempuran dengan musuh itu adalah cara Allah untuk menguji kaum mukmin dengan ujian yang baik. Pada waktu yang sama, pertempuran itu salah satu cara Allah melemahkan tipu daya orang-orang kafir. Saat memasuki Perang Badar, Abu Jahal dan pasukannya meminta kepada Allah untuk memutuskan perkara di antara mereka dan kaum Mukmin. Allah menjawabnya dengan membenturkan mereka dengan kaum mukmin sehingga keputusan Allah itu terjadi, yakni dengan memenangkan kaum mukmin. Pasukan yang banyak dan perlengkapan lengkap yang dimiliki kaum kafir tidak berguna di hadapan kaum mukmin yang dicintai 20-25 mengimbau kaum mukmin agar a Taat mutlak pada Allah dan Muhammad Jangan sekali-kali meninggalkan Al-Qur’an seperti yang dilakukan Bani Israil; mereka mendengar Taurat dibaca tapi tidak menaatinya. Orang yang tidak mau menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber sistem hidupnya adalah makhluk Allah yang paling buruk. Mereka sama dengan binatang; tidak bisa mendengar Al-Qur’an dan tidak bisa pula membacanya. c Memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya kepada kehidupan yang lebih baik dengan Al-Qur’an dan Islam dengan segala sistemnya, termasuk berperang di jalan Allah. Allah membatasi seseorang dengan hatinya. Jika mengambil Al-Qur’an, maka hatinya akan hidup dan jika meninggalkan Al-Qur’an, maka hatinya akan mati. Sebab itu, kaum mukmin harus mampu menjaga diri mereka dari azab dunia yang bukan menimpa orang-orang yang zalim saja. Ingatlah, Allah itu memilik siksaan yang amat pedih.
Readand listen to Surah Al-Hadid. The Surah was revealed in Medina, ordered 57 in the Quran. The Surah title means "The Iron" in English and consists Settings. Voice Search Powered by. Translation Reading. 057 surah. 8 Al-Anfal. 9 At-Tawbah. 10 Yunus. 11 Hud. 12 Yusuf. 13 Ar-Ra'd. 14 Ibrahim. 15 Al-Hijr. 16 An-Nahl. 17 Al-Isra. 18 Alبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِDengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayangيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَنْفَالِ قُلِ الْأَنْفَالُ لِلَّهِ وَالرَّسُولِ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ 1. Mereka menanyakan kepadamu Muhammad tentang pembagian harta rampasan perang. Katakanlah, “Harta rampasan perang itu milik Allah dan Rasul menurut ketentuan Allah dan rasul-Nya, maka bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan rasul-Nya jika kamu orang-orang yang beriman.” إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ 2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah357 gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah kuat imannya dan hanya kepada Tuhan mereka يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ 3. yaitu orang-orang yang melaksanakan shalat dan yang menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ 4. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat tinggi di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki nikmat yang mulia. كَمَا أَخْرَجَكَ رَبُّكَ مِنْ بَيْتِكَ بِالْحَقِّ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنَ الْمُؤْمِنِينَ لَكَارِهُونَ 5. Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan kebenaran, 358 meskipun sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak menyukainya, يُجَادِلُونَكَ فِي الْحَقِّ بَعْدَمَا تَبَيَّنَ كَأَنَّمَا يُسَاقُونَ إِلَى الْمَوْتِ وَهُمْ يَنْظُرُونَ 6. Mereka membantahmu Muhammad tentang kebenaran setelah nyata bahwa mereka pasti menang, seakan-akan mereka dihalau kepada kematian, sedang mereka melihat sebab kematian itu.وَإِذْ يَعِدُكُمُ اللَّهُ إِحْدَى الطَّائِفَتَيْنِ أَنَّهَا لَكُمْ وَتَوَدُّونَ أَنَّ غَيْرَ ذَاتِ الشَّوْكَةِ تَكُونُ لَكُمْ يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُحِقَّ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَيَقْطَعَ دَابِرَ الْكَافِرِينَ7. Dan ingatlah ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan yang kamu hadapi adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah359 untukmu. Tetapi Allah tidak membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir sampai ke akar-akarnya. لِيُحِقَّ الْحَقَّ وَيُبْطِلَ الْبَاطِلَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ 8. Agar Allah memperkuat yang hak Islam dan menghilangkan yang batil syirik walaupun orang-orang yang berdosa musyrik itu tidak menyukainya.———————-Catatan Kaki357. Menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan Menurut Al-Maragi, Allah mengatur pembagian harta rampasan perang dengan benar, sebagaimana Allah menyuruhnya pergi dari rumah di Madinah untuk berperang ke Badar dengan benar pula. Menurut Aṭ–Ṭabari, keluar dari rumah dengan maksud Kafilah Abu Sufyan yang membawa dagangan dari Suriah. Sedangkan kelompok yang berkekuatan senjata adalah kelompok yang datang dari Mekah dibawah pimpinan Utbah bin Rabi’ah bersama Abu Jahal. Ini terjadi dalam peperangan, sasaran yang mematikan adalah leher. Tetapi apabila lawan memakai baju besi, sehingga sulit dikalahkan, maka tangannya yang dilumpuhkan, agar tidak dapat memegang senjata, seperti pedang, tombak dan lain-lain sehingga mudah ditawan.———————-TadabburSurah Al-Anfal ini menjelaskan prinsip-prinsip keimanan dan problematika yang dihadapi Rasul saw.; terkait sahabat; generasi Islam pertama. Tujuh surat sebelumnya, hampir 9 juz, menjelaskan problematika dakwah para rasul sebelum Nabi Muhammad saw., sejak dari Nuh sampai Isa dalam menghadapi kaum mereka yang sulit sekali menerima kebenaran atau keesaan Allah. Di akhir surah Al-A’raf, dari ayat 184 baru Allah menceritakan kondisi dakwah Rasul di tengah kaum musyrikin Mekah. Ternyata, kondisi umat manusia dalam menerima dakwah para rasul itu sama 1-8 menjelaskan beberapa hal 1 Persoalan harta rampasan perang yang menjadi rebutan sebagian sahabat. Sistem pembagiannya murni ketentuan Allah. Menaatinya adalah bukti konkret Ciri-ciri mukmin sejati ialah Bila disebut nama Allah bergetar hatinya, bila dibacakan Al-Qur’an, bertambah imannya, bertawakal pada Allah, menegakkan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Allah berikan padanya. Imbalan keimanan yang benar adalah derajatnya terangkat di sisi Allah, mendapatkan ampunan dan surga di akhirat kelak. 3 Sebagian kaum muslimin membenci berperang di jalan Allah waktu perang Badar, seakan digiring kepada kematian, karena rencana awalnya hanya mencegat sekelompok pedagang kafir Quraisy yang melintasi kawasan Badar. Mereka mendebat Rasulullah. 4 Kehendak dan strategi kaum mukmin belum tentu sesuai dengan kehendak dan strategi Allah. Strategi kaum Mukmin seringkali terpengaruh kepentingan duniawi jangka pendek pragmatis. Sedangkan strategi Allah adalah fundamental dan jangka panjang. Standar nilai yang dipakai Allah adalah memenangkan yang hak dan melumpuhkan yang batil. Inilah jalan yang benar.Bergabungdengan channel ini untuk mendapatkan akses ke berbagai keuntungan: Tadabbur Celik Tafsir Memahami Al-Quran, pedoman sepanjang zaman… JanjiAllah SWT tak akan menelantarkan orang-orang yang bersabar
إِنَّ شَرَّ ٱلدَّوَآبِّ عِندَ ٱللَّهِ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ فَهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ Inna sharrad dawaaabbi indal laahil lazeena kafaroo fahum laa yu’minoon English Translation Here you can read various translations of verse 55 Indeed, the worst of living creatures in the sight of Allah are those who have disbelieved, and they will not [ever] believe – Yusuf AliFor the worst of beasts in the sight of Allah are those who reject Him They will not believe. Abul Ala MaududiSurely the worst moving creatures in the sight of Allah are those who definitively denied the truth and are therefore in no way prepared to accept it; Muhsin KhanVerily, The worst of moving living creatures before Allah are those who disbelieve, – so they shall not believe. PickthallLo! the worst of beasts in Allah’s sight are the ungrateful who will not believe. Dr. GhaliSurely the evilest of beasts in the Meeting with Allah are the ones who have disbelieved, so they would not believe. Abdel HaleemThe worst creatures in the sight of God are those who reject Him and will not believe; Muhammad Junagarhiتمام جانداروں سے بدتر، اللہ کے نزدیک وه ہیں جو کفر کریں، پھر وه ایمان نہ ﻻئیں Quran 8 Verse 55 Explanation For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Al-Anfal ayat 55, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi 855 Surely the worst moving creatures in the sight of Allah are those who definitively denied the truth and are therefore in no way prepared to accept it; There is no commentary by Abul Maududi available for this verse. Ibn-Kathir 55. Verily, the worst of living creatures before Allah are those who disbelieve, — so they shall not believe. 56. They are those with whom you made a covenant, but they break their covenant every time and they do not have Taqwa. 57. So if you gain the mastery over them in war, then disperse those who are behind them, so that they may learn a lesson. Striking Hard against Those Who disbelieve and break the Covenants Allah states here that the worst moving creatures on the face of the earth are those who disbelieve, who do not embrace the faith, and break promises whenever they make a covenant, even when they vow to keep them, ﴿وَهُمْ لاَ يَتَّقُونَ﴾ and they do not have Taqwa meaning they do not fear Allah regarding any of the sins they commit. ﴿فَإِمَّا تَثْقَفَنَّهُمْ فِى الْحَرْبِ﴾ So if you gain the mastery over them in war, if you defeat them and have victory over them in war, ﴿فَشَرِّدْ بِهِم مَّنْ خَلْفَهُمْ﴾ then disperse those who are behind them, by severely punishing ﴿the captured people﴾ according to Ibn `Abbas, Al-Hasan Al-Basri, Ad-Dahhak, As-Suddi, `Ata’ Al-Khurasani and Ibn `Uyaynah. This Ayah commands punishing them harshly and inflicting casualties on them. This way, other enemies, Arabs and non-Arabs, will be afraid and take a lesson from their end, ﴿لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ﴾ so that they may learn a lesson. As-Suddi commented, “They might be careful not to break treaties, so that they do not meet the same end.” Quick navigation linksTadabburSurah An-Nashr. 1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. 2. Dan kamu melihat manusia berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah. 3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohon ampunlah kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima Taubat. Ayat ini turun berkenaan dengan peristiwa pembebasan makkah
Definisi Tadabbur Tadabbur Menurut Bahasa Tadabbur berasal dari kata تَدَبَّرَ اْلأَمْرَ و َ فِيْهِ دَبَّرَهُ [1]. Artinya Tadabbaral Amra wa Fihi Dabbarahu. Sedangkan arti kata دَبَّرَialah دَبَّرَ اْلأَمْرَ و َ فِيْهِ سَاسَهُ و نَظَرَ فِى عَاقِبَتِهِ [2] Artinya Dabbaral Amra wa Fihi mengurus dan merenungkan kesudahan urusan itu … Tadabbur Menurut Istilah Terdapat beberapa definisi tadabbur dari ulama, di antaranya ialah Asy-Syaikh Ibnu Katsir Asy-Syaikh Ibnu Katsir mendefinisikan tadabbur sebagai berikut التَّدَبُّرُ هُوَ تَفَهُّمُ مَعَانِى أَلْفَاظِهِ ، وَ التَفَكُّرُ فِيْمَا تَدُلُّ عَلَيْهِ آيَاتُهُ مُطَابَقَةً ، وَ مَا دَخَلَ فِى ضَمْنِهَا ، وَ مَا لاَ يَتِمُّ تِلْكَ الْمَعَانِى إِلاَّ بِهِ ، مِمَّا لَمْ يَعْرُجِ اللَّفْظُ عَلَى ذِكْرِهِ مِنَ اْلإِشَارَاتِ و التَّنْبِيْهَاتِ ، وَ انْتِفَاعُ الْقَلْبِ بِذَلِكَ بِخُشُوْعِهِ عِنْدَ مَوَاعِظِهِ ، وَ خُضُوْعِهِ لأَوَامِرِهِ ، وَ أَخْذِ الْعِبْرَةِ مِنْهُ [3] Artinya Tadabbur ialah memahami makna lafal-lafal Al-Qur’an, dan memikirkan apa yang ayat-ayat Al-Qur’an tunjukkan tatkala tersusun, dan apa yang terkandung di dalamnya, serta apa yang menjadikan makna-makna Al-Qur’an itu sempurna, dari segala isyarat dan peringatan yang tidak tampak dalam lafal Al-Qur’an, serta pengambilan manfaat oleh hati dengan tunduk di hadapan nasehat-nasehat Al-Qur’an, patuh terhadap perintah-perintahnya, serta pengambilan ibrah darinya. Asy-Syaikh Abu Bakar Al-Ajiri Beliau mengatakan وَ تَدَبُّرُ آيَاتِهِ اِتِّبَاعُهُ وَ الْعَمَلُ بِعِلْمِهِ ، أَمَا وَاللهِ مَا هُوَ بِحِفْظِ حُرُوْفِهِ و َ إِضَاعَةُ حُدُوْدِهِ ، حَتَّى إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَقُوْلُ لَقَدْ قَرَأْتُ الْقُرْآنَ كُلَّهُ فَمَا أَسْقَطْتُ مِنْهُ حَرْفًا ، وَ قَدْ وَاللهِ أَسْقَطَ كُلَّهُ ، مَا يُرَى لَهُ الْقُرْآنَ فِى خَلْقٍ وَ لاَ عَمَلٍ [4] Artinya Tadabbur ayat-ayat Al-Qur’an ialah mengikuti dan beramal dengan ilmu Al-Qur’an. Ketahuilah! Demi Allah, tadabbur bukanlah hanya menghafal huruf-huruf Al-Qur’an, akan tetapi menyia-nyiakan batas-batasnya, sehingga salah seorang dari mereka mengatakan Sungguh aku telah membaca Al-Qur’an seluruhnya, dan aku tidak melewati satu huruf pun. Padahal dia telah melewatkan seluruh Al-Qur’an. Tidak terlihat padanya Al-Qur’an, baik dalam tabiat maupun amalan. Asy-Syaikh Sholeh Fauzan Menurut Beliau, tadabbur adalah أَنْ نَتَفَكَّرَ فِي مَعَانِيْهَا وَ مَدْلُوْلاَتِهَا وَ أَسْرَارِهَا وَ أَخْبَارِهَا حَتَّى نَسْتَفِيْدَ مِنْهَا الْهِدَايَةَ وَنَسْتَفِيْدَ مِنْهَا خَشْيَةَ اللهِ سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى وَعِبَادَتَهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَنَعْرِفَ مَا نَأْتِي وَمَا نَتْرُكَ مِنَ اْلأَعْمَالِ وَ اْلأَقْوَالِ وَ الْمُعَامَلاَتِ وَغَيْرَ ذَلِكَ [5] Artinya Kita memikirkan makna ayat-ayat Al-Qu’ran, apa yang ditunjukkannya, rahasia serta berita yang terdapat dari ayat-ayat tersebut, sehingga kita dapat mendapatkan manfaat berupa hidayah, rasa takut kepada Allah, dan ibadah kepada Nya, dan kita tahu apa yang harus kita lakukan dan apa yang kita tinggalkan dari perbuatan, perkataan, interaksi sosial, dan yang lainnya. Ulama Kontemporer Mereka berpendapat التَّفَكُّرُ بِاسْتِخْدَامِ وَسَائِلِ التَّفْكِيْرِ وَ التَّسَاؤُلِ الْمَنْطِقِي لِلْوُصُوْلِ إِلَى مَعَانٍ جَدِيْدَةٍ ، يَحْتَمِلُهَا النَّصُّ الْقُرْآنِي وَفْقَ قَوَاعِدِ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ ، وَ رَبْطَ الْجُمَلِ الْقُرْآنِيَّةِ بِبِعْضِهَا ، وَ رَبْطَ السُّوَرِ الْقُرْآنِيَّةِ بِبَعْضِهَا ، وَ إِضْفَاءَ تَسَاؤُلاَتٍ مُخْتَلِفَةٍ حَوْلَ هَذَا الرَّبْطِ [6] Artinya Berfikir dengan menggunakan seluruh kemampuan akal dan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang logis untuk mencapai pengertian yang baru, yang terkandung dalam nash Al-Qur’an yang sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Arab, baik yang menghubungkan antara kalimat-kalimat di dalam Al-Qur’an, maupun yang menghubungkan antara surat-surat di dalam Al-Qur’an [1] Ibrahim Unais et al., Al-Mu’jamul Wasith, hlm. 269, kolom 2. [2] Ibrahim Unais et al., Al-Mu’jamul Wasith, hlm. 269, kolom 2. [3] Al-Ahdal, Ta’limu Tadabburil Qur’anil Karim, hlm. 11. [4] Al-Ahdal, Ta’limu Tadabburil Qur’anil Karim, hlm. 12. [5] Sholeh Fauzan, Tadabburul Qur’an, hlm. 13. [6] Al-Ahdal, Ta’limu Tadabburil Qur’anil Karim, hlm. 11. Tentang dulhayyi Pengajar Tata Buku dan Akuntansi 2013-2014 Pengajar Kajian Hadits di Islamic Center Sragen 2014 Pengasuh Pondok Pesantren Baitul Iman Kerjo Karanganyar 2016 contact 08172838421
ais8gdT.